[Review] 5cm

Well, jujur aja gw jarang nonton film Indo di bioskop. Alasannya bukan karena gw ga cinta product lokal, ga cinta tanah air atau gw-nya yang sok westrn, hanya saja gw ga pernah merasa film Indo se-WOW film western yang gw tonton, yang kalo udah keluar dari bioskop ga sabar buat ngebahas filmnya sama teman dan sampe ke rumah masih keingat sama adegan2nya dan esoknya masih terngiang2 dialognya. Jadinya gw kalo pengen nonton ya tunggu aja sampe tu film nongol di TV atau kalo ga beli dvdnya. Ada beberapa film Indo yang gw suka, tapi malah gw nontonnya via dvd ga di bioskop.

Padahal kalo ditanya masalah kualitas akting, aktor dan aktris kita ga kalah kog sama westrn sana, hanya saja mungkin kerja sama tim-nya yang kurang. Kalo diibaratin kaya "nasi goreng tanpa garam dan penyedap" XD, yang terasa rasa nasi, rasa cabe, rasa kecap, rasa bawang, rasa telor tapi ga nyatu.

Well, back to topic 5cm.

Gw udah lama tau tentang novelnya meskipun blum baca, yang gw tau novelnya bercerita tentang petualangan 5 orang sahabat yang mencoba mendaki gunung Mahameru (kebetulan bgt gw paling suka dengan tema persahabatan). Dan pas gw ngeliat casting nya nama2nya pun ga asing buat gw, dan itu yang memberi gw harapan 'film ini kaya bagus neh' walaupun gw rada underenstimate sama Sutradara n Produser-nya XDXD.

Lanjut cerita, jadilah gw sama temen menuju bioskop pengen nonton premiere 5cm. Rencana awalnya pengen nonton di jam 14.15, sampe di TKP jam 13.30, pas mau beli tiketnya:

si mbak(penjual tiket): mau nonton apa mbak?

gw: 5cm

si mbak:jam berapa?

gw:14.15

si mbak: yang kosong tinggal di barisan depan?mau?

gw: *ngelirik temen gw* (agak shok ternyata banyak jg yang pengen nonton XD, jadinya ada harapan film ini bagus) 

temen: '......................'

gw: yang jam berikutnya aja deh mbak *ketimbang nonton didepan dan bikin mata gw sakit*

si mbak: oke jam 14.50.

gw n temen: *lirik2an* 2 1/2 jam lagi nunggu mau ngapain? (soalnya niat hari itu cuma buat nonton, ga ada yang lain) XDXD

jam 17.05 (5cm telah berlalu 15 menit)

15 awal bercerita tentang Zafran (Herjunot Ali), yang punya 4 sahabat (1 cewek,  3 cowok ), Riani (Raline Shah), Genta (Fedi Nuril), Arian (Deni Sumargo) dan Ian (Igor Saykoji) dan juga dilihatin keunikan karakter masing2 mereka. Ian yang gendut yang suka makan mie, Riani yang tiap makan mie selalu minta kuah Ian, Arian yang rajin nge-gym punya body oke, tapi belum pernah pacaran, Genta yang pinter yang matanya hanya memandang Riani dan punya mimpi "suatu saat kita ber-5 akan berdiri di atas awan" dan Zafran si pujangga cinta yang naksir Arinda (Pevita Pearce) adiknya Arian. Tiba2 pas mereka ber-5 lagi ngumpul di rumah Arian, Genta yang merasa mulai bosan dengan persahabatan mereka ngusulin "gimana kalau kita ga ketemuan dulu selama 3bln dan jangan mencoba untuk berkomunikasi via apa-pun antara satu sama lain".

Dalam hati gw: What si genta bilang bosan? bosan sama persahabatan mereka. Tapi ini baru 15 menit lho. Come on rin, ini film bukan drama yang bisa dibikin sampe puluhan episode. Iya gw tau tapi tetap aja gw belum merasakan 'feel' persahabatan mereka, adegan persahabatan mereka masih kurang banyak hingga Genta layak mengatakan 'bosan'.

Another scene 

• Adegan Arinda turun tangga ke bawah dengan 'efek blower + slowmotion' saat abangnya--Arian datang bersama sahabat2nya. Oh please...ga mesti tiap adegan cewek cantik muncul harus ada efek blower-nya, it's too mainstream you know.
• Genta nembak Riani saat malam terakhir mereka di Ranu Kumbolo (?), tempatnya emang perfect buat nyatain cinta sama orang yang kita cintai. Malam dengan taburan bintang mereka duduk menghadap danau dan Genta mulai mengungapkan isi hatinya kepada Riani, tapi sayang ga ditambah dengan efek yang lain, harusnya moment ini akan jauh lebih romantis jika cameramen-nya mengambil angle dari berbagai sudut, tidak hanya men-shoot muka Genta selama beberapa menit dan membiarkan penonton hanya bisa melihat punggung Riani yang tak berekpresi. (Tubuh juga bisa berekpresi, gw pernah nonton film yang di shoot cuma punggung si pemain, tapi gw bisa menangkap ekpresi kesedihan dari punggung tsb, atau pernah juga gw liat yang di shoot cuma tangan gemetar si pemain, tapi gw bisa merasakan kemarahan sekaligus ketakutannya).
• Ceritanya Zafran dan sahabatnya mendaki Mahameru, dari tanggal 14-17 Agustus, tentunya di hari seperti itu bukan hanya mereka donk yang mendaki Mahameru. Ada banyak pendaki lainnya juga, dan itu bisa kita lihat di akhir cerita (saat mereka telah mencapai puncak, ada banyak pendaki lainnya disana) tapi didalam cerita terlalu minim interaksi mereka dengan pendaki lainnya, seolah2 hanya mereka ber-5 yang mendaki Mahameru pada saat itu, seperti saat Ian dan Arinda terluka ( saat mereka tinggal selangkah lagi menuju puncak) tak terlihat ada pendaki lainnya disana. (Setau gw sesama pendaki itu harusnya saling tolong menolong walaupun tidak saling mengenal).
• Adegan deklamasi saat Zafran dan sahabatnya sampai di puncak gunung. "kaki untuk berjalan lebih jauh, tangan untuk berbuat lebih banyak, mata untuk menatap lebih lama, leher yang lebih sering untuk melihat keatas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja dan mulut yang selalu berdoa". Kalimat ini memang bagus, tapi jadinya seperti adegan deklamasi, gw lebih suka jika kalimat ini dijadikan narasi saja (tidak diucapkan secara lisan, cukup dalam hati mereka  saat mereka berdiri di puncak Mahameru sambil berpelukan).

Poin ++ film ini:

-Dari segi pemeran yang dipilih udah sesuai dengan karakter tokohnya masing-masing.

-Lokasi Mahameru yang sangat mempesona mata (terutama buat yang belum pernah ngeliat langsung seperti gw XD). Alam indonesia benar2 indah woiii!!!

-Ide ceritanya, yang bisa membangkitkan jiwa nasionalisme :)

Trivia:

-Deni Sumargo keliatan bener2 capek bgt pas adegan mendakinya, igor aja yang gendut ga sampe segitunya XP

-Kekuatan Cinta dan Persahabatan dapat mengalahkan rintangan seberat apapun.

-Satu hal yang perlu kamu lakukan saat kamu punya mimpi adalah mempercainya. 

-Seminggu sebelum nonton ini, gw nonton Breaking Down Part2, gw sebenarnya ga terlalu ngikutin twilight Saga karena ceritanya yang terlalu cheesy, hanya nonton full seri awal dan akhirnya doank, yang lainnya hanya setengah2. Tapi CG-nya (computare graphics) benar2 bikin gw terpesona. Dan bakal bikin Breaking Down jadi salah satu film fav gw. Gw pengen banget nonton film Indo yg CG-nya keren kaya gitu.

-film ini gw kasih rating 6,8 >o<

~owari~

it's a long posting ne XD