Mau tak mau kita harus memilih peran
Kita bisa jadi Dosen,
Tentara,
Sopir,
Pastur,
Makelar,
Penggali Sumur,
Penyalur genteng,
tukang sampah,
Presiden,
maupun pengangur
Tujuannya barangkali untuk mencari nafkah,
Iseng,
Cita-cita,
Obsesi,
Hobi,
panggilan,
ingin hidup senang,
ataupun karena Ter-pak-sa
apapun penjelasannya, kita sudah terlanjur hidup dan memerlukan tempat dalam masyarakat
Ribuan bayi lahir setiap hari
ada yang cepat mati, banyak yang bertahan dan tumbuh
Mau jadi apa kau bocah kecil di pangkuan ibu gelandangan?
Peran apa yang kau ambil gadis berpita kuning yang duduk di rerumputan?
Apakah jabatan yang pas buatmu saudara?
Jawabnya sejuta milyar satu
Di Planet ini kita cuma satu diantara yang pernah lahir
Berkembang dan meninggal
Satu diantara buruh harian,
Guru mengaji,
Kuli Kontrak,
Pengamat bintang,
pendayung sampan,
tukang parkir,
astronot,
atau penanggung hutang?
kita adalah satu
tidak mengulang yang pernah ada
dan tidak pernah akan ada lagi
kita penting dan sekaligus terlupa,
Asing dan dekat,
biasa dan unik,
Bukan apa-apa tapi juga menentukan
Pada hakekatnya memperjuangkan sebuah peran untuk memberi makna kehidupan
adalah menyadari sejuta milyar satu
kita sama dan berbeda
Sebuah titik dalam selimut jagad raya
Seorang pribadi yang menyadari
Kehidupannya dalam sejarah umat manusia
Eka Budianta
Comments
Post a Comment
tinggalkan jejak disini^-^ (Don't be a Silent Reader)